Efek dan Manfaat dari Masturbasi atau Onani
Efek dan
Manfaat Masturbasi atau Onani. Masturbasi adalah usaha untuk
mendapatkan kepuasan seksual dengan cara swa-stimulasi [self-stimulation]. Masturbasi
juga disebut dengan istilah onani, sexual self-stimulation.
Di USA, istilah
mastubasi disebut “jacking off”. Di Inggris disebut “wanking”.
Istilah “jilling off” terkadang juga digunakan untuk mengartikan
masturbasi yang dilakukan oleh wanita.
Sekitar 95-97%
pria dan 60-80% wanita mengaku pernah bermasturbasi. Kebanyakan wanita pernah
bermasturbasi setidaknya sekali dalam hidup mereka.
Dari sisi
medis/kesehatan Masturbasi tidak akan memengaruhi:
a. kelengkungan
penis
b. ukuran labia,
klitoris pada alat kelamin wanita
c. warna kulit
di area seksual
d. perbedaan
posisi dan ukuran buah pelir, juga ukuran relatif dari buah dada, puting, dsb.
e. Masturbasi
sangat tidak mungkin menurunkan kadar testosteron. Semen [air mani] bukanlah
sumber testosteron. Ejakulasi tidak akan menyebabkan kadar testosteron menurun.
f. Masturbasi
tidak menyebabkan penyakit AIDS atau infeksi menular seksual lainnya.
g. Penggunaan
alat bantu seks [sex toys] secara berlebihan dan tidak tepat dapat menimbulkan
luka atau infeksi pada organ reproduksi pria dan wanita. Selain dapat menimbulkan
ketagihan, alat bantu tersebut tampaknya tidak cocok dengan norma dan
kebudayaan bangsa Indonesia.
h. Penggunaan
sex toys secara berlebihan dan sering juga dapat mengakibatkan pelebaran
dinding vagina atau kapalan pada labium minor [bibir vagina] akibat luka yang
secara terus menerus terjadi
saat pemakaian
sex toys.
i. Masturbasi
seringkali direkomendasikan sebagai kegiatan seks yang aman [safe sex].
j. Kegiatan
bermasturbasi yang berlanjut hingga orgasme dapat membantu mengurangi migren,
meskipun orgasme terkadang juga sebagai pemicu migren.
a. Masturbasi
dapat menimbulkan perasaan bersalah dan berdosa bagi pelakunya.
b. Biasanya,
pria pelaku masturbasi akan mengalami krisis kepercayaan diri. Lalu pada
dirinya akan muncul perasaan takut gagal berhubungan intim, juga perasaan takut
tidak dapat memuaskan istrinya.
c. Wanita pelaku
masturbasi akan mengalami “guncangan jiwa”, bayangan buruk yang terus
menghantui dirinya, seolah merasa sudah tidak perawan lagi, akibatnya menjadi
takut menghadapi malam pertama.
d. Remaja yang
memiliki kebiasaan dan kecenderungan untuk selalu masturbasi, maka daya
kreativitasnya akan menurun.
e. Bagi pasangan
yang telah menikah, kegiatan masturbasi salah satu pihak akan menimbulkan
perasaan kurang dihargai, atau kurang bisa memuaskan pasangannya di pihak yang
lain. Berbeda jika kegiatan ini dilakukan bersama dengan pasangannya yang
sah/resmi, akan menimbulkan sensasi luar biasa nikmat yang menggelorakan jiwa.
Islam sangat
melarang masturbasi karena perbuatan ini merupakan zina tangan.
Perlu diingat,
manfaat masturbasi di bawah ini BUKAN untuk Anda, para gadis remaja,
nona yang masih perawan, lho, ya….
Menurut dr. Ferryal
Loetan, ASC&T, SpRM, MKes-MMR [F], konsultan seksologi dan spesialis
rehabilitasi medik dari RS Harapan Bunda, Jakarta:
1. Wanita dapat
mencapai orgasme [kepuasan, kenikmatan] dengan masturbasi.
Pada wanita, ada
orgasme yang terjadi akibat rangsangan klitoris, ada juga yang akibat rangsangan
pada G-spot. Orgasme karena rangsangan di klitoris dinamakan orgasme klitoral,
sedangkan yang di daerah G-spot disebut orgasme vaginal. Jika keduanya
dilakukan bersamaan, akan menimbulkan sensasi luar biasa bagi si wanita karena
orgasmenya akan menjadi berkali-kali lipat [double orgasm].
2. Orgasme lebih
cepat didapatkan saat masturbasi.
Pada dasarnya
wanita memang butuh waktu yang lebih lama dibandingkan pria untuk bisa mencapai
“puncak”.
3. Masturbasi
pada wanita dapat dilakukan dengan berbagai cara/metode, bisa menggunakan jari
tangan atau vibrator.
Menurut Frank
Sommers, MD, seorang psikiater di Toronto, penggunaan vibrator yang terlalu
sering saat masturbasi akan mengurangi kemampuan wanita mencapai orgasme dengan
pasangannya.
Sedangkan Herbenick
berpendapat, wanita yang menggunakan vibrator selama ber-masturbasi cenderung
memiliki fungsi seksual yang lebih baik bersama pasangannya, baik dalam hal
pelumasan vagina, hasrat, bangkitnya gairah, dan kemudahan orgasme, dan mereka
cenderung tidak mengalami sakit atau ketidaknyamanan yang didapat saat
intercourse [berhubungan intim].
4. Masturbasi
dapat memperbaiki mood yang turun, tanpa kewajiban melakukan seks dengan
pasangannya.
Hal ini
dikatakan oleh Kathleen Segraves, PhD, sex therapist dan guru besar tamu di
bidang psikiatri di Case Western Reserve University.
5. Masturbasi
dapat memperbaiki kehidupan seks bersama pasangan.
Wanita yang
bermasturbasi secara rutin dapat mempelajari apa yang menyenangkan untuk diri
mereka sendiri.
6. Masturbasi
membantu wanita merasa rileks.
7. Masturbasi
dapat mengurangi nyeri saat haid.
Kebiasaan
bermasturbasi dilaporkan dapat membantu mengurangi kram perut saat menstruasi,
dan memperbaiki gejala PMS [premenstrual syndrome] lainnya, seperti: rasa mudah
marah dan mudah tersinggung.
Tips
Menghentikan Kebiasaan Onani atau Masturbasi
Tips Islami
untuk Menghentikan Kebiasaan Masturbasi menurut Guru Besar Tasawuf dari IAIN
Walisongo Semarang, Prof. Amin Syukur, MA.:
1. Menghentikan
lintasan-lintasan yang menggoda pikiran untuk melakukan masturbasi atas
kesadaran sendiri.
2. Memalingkan
kecenderungan untuk bermasturbasi kepada hal-hal yang positif, misalnya:
bekerja, belajar, beribadah, dsb.
3. Berupaya
sekuat mungkin untuk tidak mengulangi lagi, tentunya juga disertai permohonan/doa
kepada Allah SWT.
4. Beristiqomah
di jalan kebaikan.
5. Untuk
menghindari dorongan-dorongan negatif, usahakan selalu dalam keadaan berwudhu,
rajin mendirikan sholat lima waktu plus shalat sunah lainnya, dan membiasakan
diri untuk membaca Alquran.
Apapun Efek
dan Manfaat Masturbasi atau Onani, lebih baik kita coba hindari melakukan
masturbasi atau onani, minimal mengurangi.
Sumber : http://netsains.com/2009/09/apa-masturbasi-sama-dengan-mimpi-basah/