Kebenaran Sex (Mitos)

Dr. Barry Buffman, seorang seksolog yang dikutip dari The Fox News, menyebutkan beberapa mitos seks yang biasa kita dengar. Ia pun menjelaskan mana mitos yang benar, juga yang salah. Yuk simak!



Seks hebat didapat secara natural
Seringkali rasa cinta dan perasaan yang kuat sesama pasangan dipercaya sebagai kunci dari seks yang hebat. Namun dengan tegas Buffman menjelaskan, bahwa cinta saja tak cukup untuk mendapatkan kepuasan seksual. Komunikasi adalah hal yang utama. Ia menyarankan para pasangan untuk saling jujur satu sama lain, mengenai apa yang diinginkan dari kehidupan seksualnya. Dengan begitu, kehidupan seksual mereka akan semakin berkembang ke arah yang lebih baik.

Nafsu seks pria lebih besar ketimbang wanita
Sejak dulu dipercaya, pria merupakan mesin seks yang tak kenal lelah. Mereka dianggap sebagai kaum yang identik dengan perilaku seksual. Namun Buffman menjelaskan bahwa hal itu tak sepenuhnya benar. Wanita pun memiliki hasrat seksual yang sama dengan pria. Sebaliknya, pria juga bisa kehilangan hasrat seksualnya dengan alasan yang sama dengan wanita. Alasannya seperti stres, keletihan, kurang percaya diri, dan sebagainya.

Seks tak lagi penting di masa tua
Buffman mengutarakan bahwa mitos di atas jelas salah. Seks di usia senja memiliki efek yang positif. Seks juga merupakan kegiatan yang penting di usia senja. Namun tentu saja kualitas serta kuantitas seks di usia senja tak sama saat Anda berada di usia produktif. Segala sesuatunya butuh penyesuaian. Buffman juga menyarankan para pasangan di usia senja untuk berkonsultasi dulu pada ahlinya sebelum melakukan hubungan seksual.

Viagra jawaban dari keluhan seks Anda
Mitos ini tak sepenuhnya benar. Viagra atau obat kuat yang dapat meningkatkan 'performa ranjang' pria, memang bisa menjadi jawaban dari keluhan seks Anda. Namun tak selamanya masalah seksual Anda bisa teratasi dengan viagra. Buffman berujar bahwa obat-obatan untuk menguatkan 'performa ranjang' pasti memiliki efek samping. Ia menyarankan para pria untuk memulai pola hidup sehat demi kehidupan seksualnya. Efek pola hidup sehat pun bersifat selamanya, bukan sementara seperti yang dihasilkan obat penguat. Sedangkan untuk para wanita, tak perlu obat khusus untuk membangkitkan gairahnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya wanita hanya butuh kepercayaan diri yang utuh untuk mendapatkan kenikmatan bercinta.

Ukuran pengaruhi kenikmatan Ukuran alat genital seringkali disebut-sebut sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kenikmatan bercinta. Semakin besar mr.happy seorang pria, kemampuannya untuk memuaskan pasangan pun semakin besar.Begitu pula sebaliknya, semakin kencang otot vagina, maka kenikmatan pun semakin bertambah. Namun menurut Buffman, mitos itu tak selamanya benar. Bagi Buffman, yang penting adalah bagaimana pasangan mengenali tubuhnya dengan baik, sehingga dapat memilih gaya bercinta apa yang paling tepat bagi mereka.

Beberapa makanan dapat membangkitkan libido
Mitos yang telah ada sejak jaman Yunani kuno ini dibenarkan oleh Buffman. Terbukti banyak bahan makanan yang dapat membangkitkan hasrat bercinta seseorang. Tak ada salahnya untuk menyimpan jenis-jenis makanan yang pernah disebutkan di artikel wolipopse belumnya itu di dalam kulkas Anda!

Ejakulasi dini hanya dialami para pemula
Mungkin Anda berpikir bahwa ejakulasi dini hanya terjadi pada pria yang baru menikah. Namun Buffman menyebutkan, ejakulasi dini juga bisa terjadi pada pria yang telah menikah bertahun-tahun. Ejakulasi dini bisa dipengaruhi oleh keadaan fisik juga psikis pria, bukan hanya jam terbang bercintanya.

Ejakulasi di luar miss. v tak akan membuat wanita hamil
Buffman menyatakan bahwa mitos ini tak selalu benar. Terbukti dari penelitian, satu dari lima wanita hamil walaupun suaminya ejakulasi di luar miss v. Buffman menjelaskan, saat melakukan penetrasi, pria mengeluarkan sedikit sperma bersamaan dengan pelumas alaminya. Sehingga kehamilan mungkin terjadi.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kebenaran Sex (Mitos)"

Post a Comment

Komentari dengan meninggalkan LINK akan dihapus!