Contoh Makalah Geometri Bidang
MAKALAH
GEOMETRI BIDANG
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata
“ geometri ” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “ ukuran bumi “. Maksudnya
mencakup segala sesuatu yang ada di bumi. Geometri adalah ilmu yang membahas tentang hubungan antara titik, garis, sudut, bidang
dan bangun-bangun ruang. Mempelajari geometri penting karena geometri telah
menjadi alat utama untuk mengajar seni berpikir. Dengan berjalannya waktu,
geometri telah berkembang menjadi pengetahuan yang disusun secara menarik dan
logis. Geometri terutama terdiri dari serangkaian pernyataan tentang
titik-titik, garis-garis, dan bidang-bidang, dan juga planar (proyeksi bidang)
dan benda-benda padat. Geometri dimulai dari istilah-istilah yang tidak
terdefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma, postulat-postulat dan
selanjutnya teorema-teorema. Berdasarkan sejarah, geometri telah mempunyai
banyak penerapan yang sangat penting, misalnya dalam mensurvei tanah, pembangunan
jembatan, pembangunan stasiun luar angkasa dan lain sebagainya.
Geometri
adalah sistem pertama untuk memahami ide. Dalam geometri beberapa pernyataan
sederhana diasumsikan, dan kemudian ditarik menjadi pernyataan-pernyataan yang
lebih kompleks. Sistem seperti ini disebut sistem deduktif. Geometri
mengenalkan tentang ide konsekuensi deduktif dan logika yang dapat digunakan
sepanjang hidup. Dalam mendefinisikan sebuah kata, pertama digunakan kata yang lebih
sederhana kemudian kata yang lebih sederhana ini pada gilirannya didefinisikan
menjadi kata yang lebih sederhana lagi, sehingga pada akhirnya, proses tersebut
akan berakhir. Pada beberapa tingkatan, definisi harus menggunakan sebuah kata
yang artinya sudah sangat jelas, ini dikarenakan agar artinya diterima tanpa
memerlukan definisi lagi, dengan kata lain dapat disebut dengan istilah tak
terdefinisikan (undefined term).
Garis
dan bidang merupakan salah satu contoh dari istilah tak terdefinisikan yang
menjadi pijakan awal dari geometri, sehingga konsep garis dan bidang sering
digunakan dalam geometri. Misalnya adalah perpotongan dari dua bidang akan
menghasilkan sebuah garis yang terletak pada dua bidang yang saling
berpotongan. Kubus,
balok dan lain sebagainya merupakan kumpulan dari bidang – bidang. Dari contoh
di atas dapat dipahami bahwa garis dan bidang merupakan faktor dasar geometri, tentunya
dengan tidak melupakan bahwa titik juga merupakan dasar dari geometri.
B. Permasalahan
Permasalahan dalam makalah ini yaitu bagaimana pembahasan geometri yang
khusus pada geometri bidang, yaitu bidang matematika yang mencakup tentang
kaitan titik, garis, bangun dan sejenisnya. Bagaimana pembahasan bentuk-bentuk
bidang dalam ruang dimensi dua atau yang disebut dengan bidang datar, seperti
persegi, persegi panjang, jajaran genjang, layang-layang, trapesium dan
lingkaran. Disamping itu juga bagaimana pembahasan tentang keliling serta
luasan dari bidang tersebut, yang penerapannya menyangkut luasan dari bidang.
BAB II
PEMBAHASAN
<![if !supportLineBreakNewLine]>
<![endif]>
A. Sudut
Sudut dalam geometri adalah besaran rotasi suatu ruas garis dari satu
titik pangkalnya ke posisi yang lain. Selain itu, dalam bangun dua dimensi yang
beraturan, sudut dapat pula diartikan sebagai ruang antara dua buah ruas garis lurus yang saling berpotongan. Besar sudut pada lingkaran 360°. Besar sudut pada
segitiga siku-siku 180°. Besar sudut pada persegi/segi empat 360°. Untuk
mengukur sudut dapat digunakan busur derajat.
<![if !vml]><![endif]>
<![if !supportLists]>-
<![endif]>Sinar garis BC dan BA membentuk sudut ABC (ÐABC) atau sudut
CBA (ÐCBA)
<![if !supportLists]>-
<![endif]>B - Sinar garis BC dan BA disebut kaki sudut
<![if !supportLists]>-
<![endif]>B merupakan titik sudut
A.1. Macam-macam
Sudut
a. Sudut Lancip
Sudut yang besarnya lebih
kecil dari 900 dan lebih besar dari 00 (00<
a <900 )
<![if !vml]><![endif]>
b. Sudut Siku-siku
Sudut yang besarnya 900
<![if !vml]><![endif]>
c. Sudut Tumpul
Sudut yang besarnya lebih
kecil dari 1800 dan lebih besar dari 900 (900 < a <1800 )
<![if !vml]><![endif]>
d. Sudut Lurus
Sudut yang besarnya 1800
<![if !vml]><![endif]>
e. Sudut Lingkaran Penuh
<![if !vml]><![endif]>Sudut yang
besarnya 3600
B. Bangun Datar
B.1. Bagian-bagian Bangun Datar
1. Titik (.)
Titik merupakan sebuah
noktah, sehingga tidak memiliki panjang. Titik adalah bentuk yang paling sederhana dari
geometri, ini dikarenakan titik hanya digunakan untuk menunjukkan posisi.
•
Titik A
2. Garis.
Sebuah garis (garis lurus)
dapat dibayangkan sebagai kumpulan dari titik – titik yang memanjang secara tak
terhingga ke kedua arah.
Apabila 2 titik dihubungkan
maka diperoleh suatu garis.
<![if !vml]><![endif]>
3. Bidang
Sebuah bidang dapat
dianggap sebagai kumpulan titik yang jumlahnya tak terhingga yang membentuk
permukaan rata yang melebar ke segala arah sampai tak terhingga.
B.2.
Keliling dan Luas Bangun Datar
1. Bujur sangkar (Persegi sama sisi)
Suatu
bangunan segi empat yang keempat sisinya sama panjang dan keempat sudutnya siku-siku.
<![if !vml]>
<![endif]>
Panjang :
AB =
BC = CD = DA
Karena panjang sisi-sisinya sama maka keliling
persegi dinyatakan dengan
K = AB + BC + CD + DA’
Rumus :
K = 4s
L = s x s
L = s 2
Contoh :
Tentukan keliling dan luas dari sebuah persegi yang mempunyai sisi 5 cm!
Penyelesaian
:
K = 4s
= 4.5
= 20 cm
L = s x s
= 5 x 5
= 25 cm2
2. Persegi panjang
<![if !vml]><![endif]>Suatu bangunan segi empat
yang kedua sisi yang berhadapan sama panjang dan keempat sudutnya siku-siku.
Panjang :
AB = CD (p)
BC = DA (l)
Rumus :
K = 2p +2l
K = 2(p + l)
L = p x l
Contoh : Tentukan keliling dan luas dari sebuah persegi panjang yang
mempunyai panjang 8 cm dan lebar 4 cm!
Penyelesaian
:
K = 2(p + l)
= 2(8 + 4)
= 2(12)
= 24 cm
L = p x l
= 8 x 4
= 32 cm2
3.
Segitiga
Segitiga
adalah suatu bangun datar yang jumlah sudutnya 1800 dan dibentuk
dengan cara menghubungkan tiga buah titik yang tidak segaris dalam satu bidang.
Jenis-jenis Segitiga :
a. Segitiga Sama Sisi
Segitiga sama sisi yaitu segitiga yang ketiga sisinya sama panjang.
<![if !vml]>
<![endif]>
ÐA = ÐB = ÐC = 600
ÐA + ÐB + ÐC = 1800
K = AB + BC + AC
Rumus :
K = 3s
L = <![if !vml]><![endif]>.(AB) . (CD)
L = <![if !vml]><![endif]>.a.t
b. Segitiga Sama Kaki
Segitiga
sama kaki yaitu segitiga yang mempunyai dua sudut yang sama dan dua buah sisi
yang sama.
<![if !vml]>
<![endif]>
Panjang
AC = CB
Sudut ÐA = ÐB
ÐA + ÐB + ÐC = 1800
K = AB + BC + AC
c. Segitiga Siku-siku
Segitiga yang salah satu sudutnya 900
<![if !vml]>
<![endif]>
ÐA = 900
K = AB + BC + AC
<![if !vml]><![endif]>c. Segitiga Sembarang
- Ketiga sisinya tidak sama panjang ( AB ≠ BC≠ AC )
- Ketiga sudutnya tidak sama besar (ÐA ≠ÐB ≠ÐC )
- ÐA +ÐB +ÐC = 1800
K = AB + BC + AC
Rumus :
L = <![if !vml]><![endif]>.(AB) . (CD)
L = <![if !vml]><![endif]>.a.t
Contoh : 1. Tentukan keliling dari sebuah segitiga yang mempunyai sisi 6
cm!
2.
Tentukan luas dari sebuah segitiga yang mempunyai panjang alas 8 cm dan
tingginya 4cm!
Penyelesaian
:
1. K = 3s
= 3.6
= 18 cm
2. L = <![if !vml]><![endif]>.a.t
= <![if !vml]><![endif]>.8.4
=16 cm2
4. Jajaran Genjang
Jajaran Genjang mempunyai dua pasang sisi yang
saling sejajar.
<![if !vml]>
<![endif]>
K = AB
+ BC + CD + DA
Rumus
:
K = 2(p + l)
L = a.t
Contoh : Tentukan keliling dan luas
dari sebuah jajaran genjang yang mempunyai panjang alas 6 cm, lebar 4 cm dan tinggi
3 cm!
Penyelesaian
:
K = 2(p + l)
= 2(6 + 4)
= 2(10)
= 20 cm
L = a.t
= 6 x 3
= 18 cm2
5. Layang-layang
<![if !vml]><![endif]>Layang-layang
dua pasang sisinya sama panjang.
Rumus
:
K = AB
+ BC + CD + DA
L = <![if !vml]><![endif]>.l.p
Contoh : Tentukan luas dari sebuah
layang-layang yang mempunyai panjang diagonal 9 cm dan lebar diagonal 8 cm!
Penyelesaian :
L = <![if !vml]><![endif]>.l.p
= <![if !vml]><![endif]>. 8 . 9
= 36 cm2
6. Trapesium
Trapesium hanya memiliki sepasang sisi yang
sejajar.
<![if !vml]>
<![endif]>
Rumus
:
K = AB
+ BC + CD + DA
L = <![if !vml]><![endif]>.t.(AB + CD)
Contoh : Tentukan luas dari sebuah
trapesium yang mempunyai P1 = 8 cm, P2 = 13 cm dan tinggi
6 cm!
Penyelesaian
:
L = <![if !vml]><![endif]>.t.(P1 +
P2)
= <![if !vml]><![endif]>. 6 . (8 + 13)
= 63 cm2
7. Lingkaran
Bentuk
lingkaran diperoleh dengan menentukan tempat kedudukan atau himpunan semua
titik-titik yang berjarak tetap terhadap sebuah titik.
<![if !vml]><![endif]>
Rumus :
K = 2pr
L = pr2
Contoh : Tentukan keliling dan luas dari sebuah lingkaran yang mempunyai
diameter 60 cm!
Penyelesaian
:
K = 2.p.r
= 2. p. 30
= 60p cm2
L = pr2
= p.302
= 900p cm2
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Didalam makalah ini dapat disimpulkan bahwa geometri adalah ilmu yang
membahas tentang hubungan antara titik,
garis, sudut, bidang ataupun bangun datar, dan rumus-rumus yang digunakan untuk
pemecahan masalah suatu bangun datar, dan disetiap bangun datar itu mempunyai
rumus tersendiri untuk menentukan keliling dan luas dari bangun datar tersebut.
Semoga bermanfaat dan berguna bagi para pengunjung yang membutuhkan. Terima Kasih
0 Response to "Contoh Makalah Geometri Bidang"
Post a Comment
Komentari dengan meninggalkan LINK akan dihapus!