Waspadai Bahaya Radiasi Ponsel (Bahaya Radiasi Handphone)
Meski para
peneliti WHO masih belum memberikan ketegasan mengenai dampak dari penggunaan
ponsel bagi kesehatan, namun beberapa negara telah mengambil langkah-langkah
pencegahan untuk melindungi kesehatan warganya.
Seperti
diketahui baru-baru ini WHO telah mengeluarkan kesimpulan terhadap
penelitiannya yang telah berlangsung selama 10 tahun berkaitan dengan dampak
negatif dari gelombang elektromagnetik yang dikeluarkan ponsel terhadap otak.
Penelitian
dilakukan terhadap pasien dengan tumor otak (2.708 pasien glioma dan 2.409
pasien meningioma) dan 7.500 orang kelompok kontrol. Tidak ditemukan hubungan
antara penggunaan ponsel secara wajar ( ±2-2,5 jam per bulan) selama 10 tahun
dengan kanker otak. Hanya penggunaan telepon selular secara intensif (lebih
dari 30 menit per hari) terlihat memiliki risiko glioma yang sedikit lebih
tinggi.
B I B P
“Kita tidak bisa
menyimpulkan tanpa keraguan bahwa tidak ada kaitan di antara keduanya,” kata
Prof Anthony Swerdlow dari Britania’s Institute of Cancer Research, yang
terlibat dalam studi tersebut.
US Food and Drug
Administration menyatakan bahwa penelitian ini belum bisa dipakai sebagai dasar
untuk mengambil langkah strategis, hanya pihaknya menyarankan untuk menggunakan
ponsel seperlunya saja, serta memaksimalkan penggunaan perangkat hands-free
atau earphone bila berkomunikasi.
Namun, beberapa
negara lain telah mengambil tindakan. Norwegia, Inggris dan Israel misalnya,
telah menerbitkan laporan publik yang memperingatkan bahwa ponsel berpotensi
menimbulkan masalah kesehatan, terutama untuk anak-anak dan wanita hamil.
Sejumlah
proposal juga telah beredar di Eropa dan Amerika Serikat untuk melabeli ponsel
dan perangkat nirkabel lainnya dengan peringatan bahaya produk seperti pada
tembakau dan alkohol. Perancis sedang mempertimbangkan untuk melarang iklan
telepon seluler yang ditargetkan untuk anak-anak di bawah 12 tahun, dan mungkin
melarang penjualan ponsel tanpa earphone.
Kalau Indonesia
bagaimana??
Diambil dari
berbagai sumber